0 Comment
Foto: Rachman HaryantoFoto: Rachman Haryanto

Jakarta - Gajian memang hari yang paling ditunggu-tunggu. Namun, gres beberapa hari gajian, tak terasa uang sudah habis. Pernahkah Anda merasa demikian? Mungkin jawabannya 'Tentu saja'.

Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya ke mana uang tersebut melayang. Tanpa disadari, Anda sering melaksanakan hal-hal kecil yang menciptakan honor cepat habis. Maka munculah pertanyaan "kenapa sih kok uang cepat habis?"

Jadi gres hari ini ada di kantong, besoknya sudah habis. Baru sebentar masuk tabungan, besoknya sudah habis. Kaprikornus rekening tabungan hanya 'numpang lewat' saja. Akhirnya di rekening tabungan anda hanya ada sisa minimum saldo. Inilah problem banyak orang, dan coba kita bahas mengapa uang cepat sekali berlalu.

Masih kurang dalam pendidikan finansial
Kita harus mengakui bersama bahwa sedari kecil tidak ada yang namanya pendidikan finansial secara formal dari jenjang pendidikan manapun, termasuk dikala kuliah. So ketika sudah mulai bakir balig cukup akal dan sanggup menghasilkan uang sendiri, apa yang terjadi?

Tentu kita sanggup lihat sendiri hasilnya menyerupai apa. Ini ketika single lho, mungkin masih dianggap biasa saja ketika uang cepat habis, maka berlanjutnya ketika memasuki dunia pernikahan, di mana menggabungkan dua contoh pikir dan huruf yang berbeda, tentu berpotensi bermasalah nantinya. Ini salah satu problem yang kerap kali dihadapi oleh setiap keluarga.

Apakah problem keuangan selesai hingga di sini? Oohh tentu tidak. masih ada yang perlu disiapkan, menyerupai biaya dikala masa pensiun nanti. Kita harus sudah mulai menyiapkan sedini mungkin.

Bila kita tidak siapkan, yang terjadi apakah akan mengandalkan dari anak? Itu pun jikalau anaknya sanggup berbakti kepada orang tuanya. Kalau tidak sanggup bagaimana? Anaknya punya kehidupan masing-masing.

Akhirnya di masa bau tanah pun hidup dengan kekurangan dan berbelas kasihan dari orang lain. Banyak orang yang menyerupai itu dan tentu kita tidak ingin terjadi pada hidup kita kan.

Masalah keuangan menyerupai ini sanggup terjadi pada siapa saja. Masalah keuangan terjadi tidak memandang besar kecilnya penghasilan. Seberapa besarpun penghasilan anda, bila tidak mempunyai pengetahuan dalam mengelola keuangan, hasilnya akan sama saja yaitu numpang lewat bahkan sanggup minus sekalipun.

Coba kita tengok beberapa public figure yang mempunyai penghasilan besar namun pada hasilnya jatuh akhir terlilit utang. Awalnya hanya untuk minum, berlanjut membeli jam tangan mewah, beli baju mahal dan selalu makan siang di daerah berkelas yang pada hasilnya menggerus pendapatannya terus menerus.

Seberapapun banyaknya uang tetap akan habis. Kaprikornus ketika penghasilan anda Rp 10 juta dalam sebulan, maka akan habis juga. So inilah yang harus kita pahami bersama, bukan besar kecilnya penghasilan yang kita terima, tapi bagaimana kita mengelola pendapatan dikala ini.

Penghasilan Rp 50 juta per bulan, masih kurang. Anda tahu masalahnya di mana? Masalahnya ialah masih minim pendidikan finansial yang diterima masyarakat. Pendidikan finansial sanggup melalui artikel ini, buku hingga mengikuti training.

Lalu ada yang nyeletuk, apakah mempunyai pendidikan finansial yang baik menjadi jaminan keuangan seseorang niscaya baik bahkan kaya raya? Maka saya akan menjawab dengan pertanyaan balik, apakah kuliah di kampus unggulan dan menjadi sarjana dengan nilai tinggi menjadi jaminan seseorang untuk mempunyai karir baik?

Nah tentu tanggapan belum tentu kan. Ya dengan kita kuliah, itu menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pergaulan, huruf yang menjadi penunjang dalam karir nanti. Begitu juga pendidikan finansial yang baik menjadi salah satu cara kita untuk menentukan produk keuangan yang sempurna dan sesuai hingga pada hasilnya menjadi faktor pendukung dalam mengambil keputusan finansial.


Untuk pendidikan finansial yang baik anda sanggup berguru melalui workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari perihal bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari perihal Reksadana. Ada juga workshop khusus perihal Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru perihal perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan akta Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.

Post a Comment

 
Top