Jakarta - Pelemahan rupiah terhadap dolar sempat menyedot perhatian masyarakat beberapa waktu lalu. Depresiasi mata uang Indonesia terhadap mata uang Amerika Serikat sempat menyentuh Rp 15 ribu per dolar di 2018.
Beberapa perabot elektronik menyerupai laptop dan smartphone pun sempat terkena imbasnya. Meski demikian, OPPO, sebagaimana diungkapkan PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto tak terkena dampak dari pelemahan rupiah.
"Kalau dari kurs sih enggak," kata Aryo kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jurus OPPO Bidik Konsumen di RI |
Aryo menyampaikan OPPO membeli komponen ketika tidak terjadi pelemahan kurs. Selain itu pabriknya di Mauk, Tangerang, Banten, menyetok komponen dengan jumlah yang banyak sehingga harganya dapat terjaga ketika dolar mulai mengamuk.
"Kami beli barang yang banyak ketika kurs tidak goyang. Makara jikalau ada perubahan kurs kami tidak ikut-ikutan terdampak," ungkapnya.
"Kecuali perusahaan kecil yang (produksinya) hanya 200 ribu, 300 ribu pesanan, ketika ada pre-order sudah tahu angkanya gres pesan perangkat itu akan kena (terdampak)," sambungnya.
Sementara untuk ketersediaan produk, OPPO telah memprediksi jumlah pesanan yang akan diterima sebelum melaksanakan produksi. Sehingga perusahaan pun dapat memenuhi kebutuhan pasar.
"Kami itu mainnya prediksi, jikalau sudah diperkirakan 3.000, bikinnya 3.000, jadi sudah diprediksikan," tuturnya.
Hal itu juga yang berdasarkan Aryo, menciptakan harga smartphone OPPO masih terjaga di tengah melemahnya nilai mata uang rupiah.
Selain tidak terpengaruh pelemahan nilai rupiah, Aryo juga menegaskan jikalau pihaknya tak ikut terdampak perang dagang AS-China.
"Itu (OPPO) bukan perusahaan negara, jikalau yang terpengaruh itu BUMN, kami punya swasta," pungkasnya.
Post a Comment