Jakarta - Terinspirasi dari contoh makan tradisional orang-orang dari Yunani, Italia, dan Spanyol, diet mediterania sanggup mengurangi risiko penyakit jantung secara signifikan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open Jumat kemudian (14/12), orang-orang yang mengikuti jenis diet ini mempunyai risiko 25 persen lebih sedikit terkena penyakit kardiovaskular selama 12 tahun.
"Kami tahu itu (diet mediterania-red) mengurangi risiko kardiovaskular, meski penerapannya belum disempurnakan dengan baik," kata Shafqat Ahmad, peneliti di departemen nutrisi Brigham and Women's Hospital, dikutip dari medicalnewstoday.
Para peneliti mengambil data dari Women's Health Study. Mereka mengakses kebiasaan diet dan catatan kesehatan dari 25.994 wanita. Para penerima dibagi menjadi tiga kelompok termasuk mereka yang menjalani diet mediterania dengan asupan rendah, menengah, dan atas. Kelas-kelas ini dibentuk untuk mengkategorikan penerima pada kebiasaan mereka ketika menjalani kegiatan diet mediterania.
Mereka menemukan bahwa dari semua perempuan di kelompok asupan rendah, 4,2 persen menderita penyakit kardiovaskular. Pada kelompok asupan menengah, sekitar 3,8 persen mengidap penyakit kardiovaskular.
Terakhir, di kelompok asupan atas, sekitar 3,8 persen dari perempuan mengidap penyakit jantung. Ini terperinci menunjukkan bahwa semakin terbiasa seseorang menjalani diet mediterania, semakin sedikit kemungkinan mereka mempunyai duduk masalah penyakit jantung.
Dr Samia Mora, ketua dari penelitian ini menjelaskan, meski terdapat hubungan antara diet mediterania yang mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, tetap ada kesenjangan mengenai sejauh mana penelitian ini harus ditelusuri lebih jauh.
Selain itu, diet ini juga tidak hanya menciptakan kesehatan jantung menjadi lebih baik, tetapi juga menjaga kesehatan otak.
Post a Comment