0 Comment
Wisata masakan dapat bikin berat tubuh naik ketika traveling. (Foto: Istock) Wisata masakan dapat bikin berat tubuh naik ketika traveling. (Foto: Istock)

Jakarta - Wah nggak terasa ya sebentar lagi tahun baru. Siapa yang sudah punya rencana liburan final tahun? Biasanya ketika liburan, hal yang paling digemari ialah kulineran.

Traveling rasanya belum lengkap tanpa icip-icip makanan. Menurut pakar obesitas dari Light House, dr Grace Judio-Kahl, faktor ini yang menciptakan berat badan melonjak ketika liburan.

"Kalau liburan wisata kulinernya dapat tiga hingga empat kali. Ini yang biasanya menciptakan ketika traveling berat badannya jadi naik," katanya ketika dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018)

dr Grace menyampaikan, tubuh hanya memerlukan 1.800-2.000 kalori per hari. Tapi dalam sehari, traveller dapat mengonsumsi sekitar 2.800 kalori.



"Sarapannya buffee, jalan-jalan ke pantai kepanasan beli es krim, jajan, kulineran. Kebiasaan makan banyak itu yang juga memicu," tambahnya.

Menurut dr Grace, bila antara jumlah kalori yang masuk dan keluar sama atau seimbang, maka tidak akan terjadi kenaikan berat badan. Sayangnya, para pelancong biasanya gemar jajan namun tidak suka jalan kaki.

"Misalnya jajan donat. Satu donat gula kalorinya sama dengan satu porsi nasi. Makara kenyang enggak, gendut iya. Terus nggak suka jalan kaki. Maunya naik ojek online atau becak," ujarnya.

Padahal, jalan kaki dapat aben kalori sehingga tidak terjadi penumpukan lemak. Setiap berjalan 25 langkah maka 1 kalori akan terbakar.

"Jadi kalau nggak mau BB naik, usahakan jalan kaki dan nggak usah terlalu rakus. Pilih kuliner yang jumlah kalorinya rendah tapi porsinya banyak," pungkasnya.




Simak juga video 'Olahraga Ini Cocok Buat Kamu yang Overweight!':

[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top