Sleman - Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten se-Indonesia telah berjalan semenjak tahun 2017. Namun, dari 34 provinsi, hanya DIY dan Jawa Tengah (Jateng) yang seluruh Kabupatennya telah mendapatkan BPNT.
"DIY dan Jateng yakni 2 provinsi yang semua Kabupatennya sudah mendapatkan BPNT. Data dan sinyal (internet) di 2 provinsi itu juga sudah bagus," ujar Asisten Deputi Kompensasi Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Herbin Manihuruk di Hotel UNY, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Jumat (18/1/2019).
Diakui Herbin, memang BPNT belum menyasar beberapa Kabupaten, khususnya Kabupaten-kabupaten yang berada di Indonesia Timur. Menurutnya, hal itu dikarenakan infrastruktur di Kabupaten tersebut masih dalam proses pengembangan.
Menurutnya, infrastruktur penunjang sinyal internet dianggap Herbin penting dalam penyaluran BPNT ke Kabupaten-kabupaten. Mengingat BPNT yang diterima masyarakat miskin berupa kartu ATM yang berisi saldo ratusan ribu rupiah.
Saldo tersebut tidak bisa dicairkan ke bentuk fisik uang, sebab saldo itu hanya bisa ditukarkan dalam bentuk barang di Toko yang melayani pembayaran dengan kartu ATM. Lanjut Herbin, meski belum semua Kabupaten mencicipi BPNT, ia menilai BPNT bisa berperan dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
"Dari data yang dirilis BPS, Maret 2018 itu kan angka kemiskinannya 9,8, dan angka yang kemiskinan dirilis bulan September 2018 turun jadi 9,66. Kaprikornus ada penurunan angka kemiskinan (2018), implikasinya 400 ribu orang (di Indonesia) sudah lepas dari kemiskinan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi mengakui bahwa masyarakat miskin di seluruh Kabupaten se-DIY sudah bisa menikmati BPNT. Dijelaskannya, akseptor BPNT terdiri dari 2 golongan.
"Kami sampaikan, bahwa masyarakat miskin yang mendapatkan BPNT di DIY sejumlah 317.030. Dari jumlah itu, 218.000 akseptor dari PKH (Program Keluarga Harapan) dan yang lainnya itu warga miskin bukan PKH," ujarnya.
Post a Comment