0 Comment
Kata jago gizi, makan emas tidak memberi efek apapun. (Foto: Istimewa) Kata jago gizi, makan emas tidak memberi efek apapun. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Saat ini Tanah Air tengah menjamur kuliner-kuliner dengan bermacam-macam macam bentuk inovasi. Para produsen ini berlomba-lomba untuk memikat hati para konsumen. Salah satunya yang ketika ini sedang hits yaitu makanan ibarat pizza, cupcakes, dan es krim yang dilapisi lagi dengan lempengan emas.

Namun apakah kuliner dengan materi emas ini kondusif untuk dikonsumsi?

"Kalau emasnya ada label food grade itu aman-aman saja, tapi ingat harus ada labelnya ya jangan sembarang makan emas kaya suplemen gitu," terang dokter seorang jago gizi klinik dari RS Pondok Indah, dr Raissa E Djuanda, M Gizi, Sp GK, ketika diwawancarai detikHealth, Jumat(14/12/2018).



Menurut dr Raissa, biasanya emas yang dipakai ini mempunyai kandungan 22-24 karat. Emas murni jenis ini dikatakan kondusif untuk dikonsumsi alasannya yaitu sifat dari emas ini tidak gampang bereaksi, sehingga ia akan melewati sistem pencernaan begitu saja. Tidak akan diabsorpbi atau diserap oleh tubuh.

Biasanya emas yang dipakai dalam materi kuliner itu berbentuk gold leaf (daun emas), serbuk, dan bubuk. dr Raissa juga menuturkan bahwa jenis emas ini ternyata hanya dapat sekedar dimakan saja.

"Iya gotong royong dalam emas sendiri ini tidak ada kandungan nutrisinya. Kaprikornus untuk apa juga yah dimakan, sayang aja makan emas ini tapi 'nggak menunjukkan manfaat apapun. Paling hanya untuk menarik pembeli aja kali yah semoga terkesan mewah," pungkas dr Raissa.



Simak juga video 'Apa Benar Banyak Makan Pisang Sebabkan Sembelit?':

[Gambas:Video 20detik]

Mau Coba Tren Sajian Mewah Berlapis Emas? Simak Dulu Kata Ahli Gizi

Post a Comment

 
Top