0 Comment
Foto: Rengga SancayaFoto: Rengga Sancaya

Jakarta - Local Currency Settlement (LCS) telah berlaku semenjak 1 Januari 2018 lalu. Tiga bank sentral yakni Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand (BoT) sudah meneken kolaborasi penggunaan LCS untuk transaksi perdagangan ketiga negara.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan LCS sanggup mengurangi undangan dolar AS yang dipakai untuk transaksi perdagangan.

"Bagi regulator, undangan dolar AS sanggup dikurangi sehingga juga sanggup mengurangi tekanan pada mata uang lokal lainnya," kata Dody kepada detikFinance, Senin (14/1/2019).


Dia menyebutkan, LCS sangat bermanfaat terlebih dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi ibarat dikala ini. BI berencana membuatkan kolaborasi ini ke negara-negara lain.

"Setelah Thailand dan Malaysia BI juga tengah menjajaki untuk memperluas kolaborasi LCS dengan beberapa kawan dagang lain di kawasan," imbuh dia.

Kemudian Dody menjelaskan kolaborasi LCS dengan Thailand dan Malaysia yang sudah dilaksanakan satu tahun kemudian mempunyai perkembangan yang faktual dengan nilai pemanfaatan yang terus meningkat.


Menurut dia, laba LCS bagi pengusaha ialah risiko terhadap pergerakan kurs dolar AS sanggup dikurangi dan sanggup lebih efisien. "Karena jika dulu pembayaran dilakukan melalui konversi ke dolar AS kemudian dikonversi lagi ke mata uang lokal. Dengan LCS ini sanggup pribadi saja," terang dia.

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand memang bekerja sama LCS ini dharapkan sanggup mempermudah transaksi perdagangan antar negara dengan memakai mata uang lokal.

Selain itu, LCS juga dibutuhkan sanggup meredam pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Perdagangan antar tiga negara ini tercatat US$ 1,2 triliun atau sekitar 50% dari total perdagangan ASEAN. Sementara itu untuk Indonesia dengan Malaysia rata-rata secara tahunan US$ 19,5 miliar dan Indonesia dengan Thailand US$ 15 miliar.


Sebelumnya Gubernur Bank of Thailand, Veerathai Santiprabhop menjelaskan kolaborasi ini sanggup mengurangi ketergantungan penggunaan dolar AS yang volatil. Kemudian ini juga akan mempercepat transaksi antar negara dengan mengurangi step yang biasanya lebih banyak dilakukan di pasar keuangan.

"Kerja sama ini akan menciptakan transaksi perdagangan dan kekerabatan antar negara sanggup lebih baik," terang Veerathai.

Post a Comment

 
Top