
Jakarta - Perusahaan smartphone asal Negeri Tirai Bambu, OPPO, pada simpulan 2018 kemudian mengumumkan peningkatan belanja untuk Research & Development (R&D) di 2019. Tak tanggung-tanggung dana yang dikeluarkan hingga RMB 10 juta, atau sekitar Rp 20,7 triliun (kurs 2.076).
"Kemarin (OPPO) gres keluarkan uang RMB 10 juta," ujar PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Dana tersebut akan dipakai untuk peningkatan kemampuan teknologi perusahaan termasuk juga kecerdasan buatan (AI) hingga pengadaan teknologi 5G.
Untuk diketahui, dikala ini OPPO telah mempunyai enam R&D yang tersebar di Silicon Valley, Yokohama, Beijing, Shanghai, Shenzhen, dan Dongguan.
"Ada di Jepang itu Sony Camera, ada di Shenzhen, ada di Beijing," ungkapnya.
Hasil dari pengembangan teknologi di R&D yang dimiliki, OPPO sekarang sudah mempunyai cukup banyak hak paten, baik itu dari sisi teknologi AI atau desain smartphone ibarat notch.
"Notch itu kan kami sudah punya dari lama. Patennya ada di China," katanya.
"Kebiasaan OPPO itu bekerjsama punya banyak inovasi, hanya belum dikeluarkan saja, alasannya yakni merasa (misalnya) ini belum siap atau belum ada pabrikan yang buat, atau belum ada yang memikirkan itu," sambungnya.
Di Indonesia OPPO telah menginvestasikan modal awal sebanyak US$ 15 juta pada 2014 kemudian untuk membangun pabrik perakitan termasuk penelitian divisi software.
"Di Indonesia gak begitu besar alasannya yakni itu fungsinya (R&D) untuk pemenuhan TKDN, buat menghitung nilai TKDN, masuknya gimana, buat masukin ke handphone-nya gimana. Baru sebatas itu. Bukan R&D yang besar," ungkapnya.
Post a Comment