
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu terakhir tercatat mengalami penguatan. Penguatan rupiah didorong oleh tensi perang dagang AS-China yang mereda.
"Kita lihat dari sisi eksternal citra secara global seperti trade war itu sudah menghasilkan keputusan yang positif," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).
Dia menambahkan, pernyataan bank sentral AS atau The Federal Reserve yang dovish mengambarkan masih menimbang-nimbang untuk kenaikan bunga pola atau Fed Fund Rate (FFR).
Baca juga: Laju Dolar AS Terbatas di Rp 14.055 |
Kemudian bila dari sisi domestik ketika ini terjadi pedoman modal absurd masuk yang cukup besar pada periode year to date (ytd) Januari. Modal masuk secara neto sampai ahad pertama Januari 2019 ini tercatat Rp 6,8 triliun.
Aliran modal ini masuk melalui instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga negara (SBN), saham, obligasi korporasi sampai SBN syariah.
"Gambaran ini positif dan menciptakan rupiah mengalami apresiasi secara year to date 1,8%," terang dia.
Dody menjelaskan bank sentral tidak dapat menyebutkan berapa idealnya nilai tukar rupiah. Namun BI berupaya untuk menjaga nilai rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
Ke depan, BI akan mengamati pergerakan nilai tukar dari risiko jangka pendek. Hal ini alasannya kondisi global masih mensugesti pergerakan nilai dolar AS terhadap mata uang di dunia.
Baca juga: Lanjutkan Penguatan, IHSG Parkir di 6.314 |
Selain itu perekonomian negara lain ibarat Eropa dan China yang mengkoreksi pertumbuhan akan imbas ke perekonomian negara lain. Kemudian pertumbuhan ekonomi AS diprediksi tidak secepat tahun-tahun sebelumnya.
"Dukungan positif dari sisi domestik juga mendorong membaiknya nilai tukar ibarat cadangan devisa yang membaik dan perekonomian sampai konsumsi yang membaik.
Mengutip Reuters nilai dolar AS tercatat Rp 14.030 siang ini tertinggi sempat menyentuh Rp 14.090. Sementara itu menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Rp 14.076.
Post a Comment