0 Comment
Kondisi Puskesmas Carita yang kosong dan penuh lumpur sehabis seluruh pasien dan staff dievakuasi (Foto: AN Uyung/detikHealth) Kondisi Puskesmas Carita yang kosong dan penuh lumpur sehabis seluruh pasien dan staff dievakuasi (Foto: AN Uyung/detikHealth)

Jakarta - Tim Rapid Halth Assessement (RHA) dari Kementerian Kesehatan RI menyebut ada potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) diare akut di wilayah terdampak tsunami, yakni Pandeglang dan Serang. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan.

Disebutkan ada tiga penyakit yang berpotensi menjadi KLB, yakni influenza, demam tifoid, dan diare akut. Jumlah masalah pada ketiga penyakit ini diperkirakan meningkat pasca tsunami.

Data pada ahad ke-49 dan ke-50 tahun 2018 (sebelum tsunami) menawarkan di Pandeglang masalah diare akut mencapai 859 kasus, influenza 504 masalah dan suspek demam tifoid 204 kasus. Di Serang, diare akut mencapai 912 kasus, influenza 386 kasus, dan suspek demam tifoid 121 kasus.



Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr Achmad Yurianto menyebut bahaya kesehatan lingkungan termasuk salah satu dilema yang diwaspadai pasca bencana. Di antaranya yakni penyakit-penyakit yang masih melalui mulut.

"Kadang alasannya sudah sangat lapar dan lelah, makan tidak basuh tangan," kata dr Yuri, ditemui di RSUD Berkah Pandeglang, Senin (24/12/2018) lalu.

Dikutip dari rilis Kemenkes RI, Menkes Nila mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan.

"Minimal basuh tangan sebelum makan untuk mencegah basil masuk ke dalam badan melalui masakan dan menjadikan diare," katanya.

Post a Comment

 
Top