Surabaya - PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik area Jawa-Bali menjelang Perayaan Natal dan Tahun gres (nataru) 2019 aman. Bahkan, beban listrik ketika nataru cenderung menurun.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN, Djoko Rahardjo Abumanan memaparkan penurunan beban listrik ketika nataru mencapai sekitar 20%. Konsumsi keseluruhan dalam angka 27 gigawatt turun menjadi 22 gigawatt.
Djoko menambahkan beban puncak listrik yang dipakai sampai tahun gres sekitar 76% atau 4.350 megawatt saja. Hal ini karena banyak perkantoran dan pabrik yang tutup.
Selain itu, Djoko menyampaikan di Nusa Tenggara Barat terutama di kawasan Bima, pihaknya masih meragukan kondisi pasokan listrik. Lantaran ada pergantian mesin yang menciptakan pihaknya sengaja menonaktifkan listrik di malam hari.
"Hari ini pasokan listrik di Bima sekitar 4 - 5 megawatt alasannya yaitu ada interval pergantian mesin yang tadinya sewa kini diganti milik PLN, sehingga defisit pada malam hari tapi kini sudah mulai smoke atau pemanasan," imbuhnya.
Pada pergantian mesin itu, pihaknya memasang tiga mesin atau sekitar 20 megawatt dan sudah dilakukan transmisi. "Ini kini tinggal menunggu teknisinya saja alasannya yaitu masih berada di Sumbawa," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pengamanan pasokan listrik terutama di tempat-tempat wisata dan ibadah. Sehingga Djoko menegaskan pekerja PLN juga akan standby selama 24 jam sampai tidak libur.
"Jadi kami tidak ada liburnya, kami tetap kerja alasannya yaitu bila animo low season atau nataru ini kami manfaatkan juga untuk perbaikan, nanti 28-29 Desember kami perbaikan di Pacitan," pungkasnya.
Simak juga video 'Sampah Kiriman Penuhi Pantai Kuta':
Post a Comment