Kuala Lumpur - Kuala Lumpur sedang menggelar hajatan besar Asia Tenggara: SEA Games 2017. Kendati venue terletak di area berbeda, penonton dimudahkan untuk tur antar venue dengan transportasi publik.
Kecuali digelar terpusat di satu kompleks olahraga, ajang multi cabang memerlukan venue lain untuk menggelar pertandingan. Begitu pula SEA Games 2017 Kuala Lumpur mulai 19-30 Agustus ini. Selama 12 hari, Kuala Lumpur memanggungkan perebutan 404 medali emas dari 38 cabang olahraga. Ada sekitar 4.646 atlet dari seluruh negara Asia Tenggara terlibat di dalamnya.
Sebagian besar pertandingan SEA Games 2017 memang dihelat di satu tempat, ibarat kompleks Bukit Jalil (aquatic, bulutangkis, atletik), MITEC (tinju, senam), dan Kuala Lumpur Exhibition Center (KLCC) (wushu, karate, billiar).
Nah, penonton pun mau tak mau harus kerap berpindah untuk menikmati olahraga yang diinginkannya, dengan kegiatan yang seringkali mepet.
Cara paling gampang untuk bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya ialah dengan transportasi online, yang memang sekarang sudah banyak tersedia. Dengan cara ini, penonton dapat eksklusif dijemput di lokasi dan diantarkan ke kawasan tujuan.
Kekurangannya moda transportasi online ialah selama SEA Games 2017 ini, di beberapa arena ibarat Bukit Jalil, susukan masuk kendaraan beroda empat umum dibatasi. Sehingga, mau tak mau penonton harus berjalan kaki untuk mencapai arena pertandingan.
Selain itu, moda transportasi online terbilang mahal terutama bila bepergian sendiri. Berbeda dongeng bila penonton bepergian ramai-ramai.
Dari KLCC ke Stadion Selayang, yang merupakan markas Selangor FC, misalnya, dalam kondisi jalanan cukup lengang, butuh setidaknya 26 ringgit atau sekitar Rp 80 ribu. Sementara, ketika kemudian lintas padat plus banyak undangan untuk angkutan online, harganya dapat mencapai 76 ringgit atau sekitar Rp 236 ribu!
Foto: Rifqy Ardita/detikSport |
Untungnya, Malaysia memiliki moda transportasi umum sehingga penonton SEA Games tak melulu harus mengandalkan angkutan online. Ada MRT, LRT, dan Monorel.
Salah satu manfaatnya ialah angkutan ini murah dan relatif dapat diandalkan soal kecepatan dan ketepatan waktu. Misalnya, untuk dari KLCC ke Bukit Jalil, hanya butuh 3,9 hingga 5 ringgit. Bahkan selama gelaran SEA Games, para pemilik kartu identitas yang terakreditasi untuk ajang ini dapat naik secara cuma-cuma.
Sementara, bila memakai angkutan online, dapat menghabiskan hingga 21 ringgit. Keuntungan lainnya, kalau menuju Bukit Jalil memakai MRT maka pengguna akan eksklusif hingga di dalam komplek stadion.
Nah, khusus Bukit Jalil sendiri arenanya memang cukup besar. Tapi, di sana sudah tersedia sepeda-sepeda yang dapat disewa secara online lewat aplikasi. Biayanya sekitar 1 ringgit.
Jika lokasi stasiun cukup jauh, biasanya ada bus feeder untuk menuju ke sana. Seperti di MITEC, yang rutin dilalui bus-bus ini untuk ke stasiun.
Untuk transportasi lain dari venue ke venue masih ada taksi berargometer. Taksi tentu saja berpotensi menguras kantong alasannya ialah cukup mahal.
Yang menciptakan penonton SEA Games 2017 dapat lebih tenang, ada banyak volunteer atau relawan yang siap membantu di arena olahraga. Tanyakan saja ke mereka ke mana kawasan yang dituju dan cara terbaik menuju ke sana, niscaya akan dijelaskan dengan baik.
Dan tak perlu memakai bahasa Inggris kok, alasannya ialah mereka dapat memahami bahasa Indonesia dengan cukup baik.
Dengan Indonesia tahun depan menggelar Asian Games di Jakarta dan Palembang, kira-kira bagaimana ya kesiapan pertolongan transportasinya? Khususnya di Jakarta yang populer sangat macet.
Post a Comment