0 Comment
Emilina Nova (Mercy Raya/detikSport)Emilina Nova (Mercy Raya/detikSport)

Jakarta - Atlet sapta lomba, Emilia Nova, memanfaatkan bonus PON untuk berinvestasi. Dia membangun kos-kosan dan membuka perjuangan berjualan materi makanan.

Emilia tampil cemerlang pada cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga nasional (PON) 2016 Jawa Barat. Emilia memboyong tiga medali emas, dari nomor 100m gawang putri, 4x100m estafet, dan sapta lomba putri.

Selain itu, atlet DKI Jakarta tersebut berhasil memecahkan beberapa rekor. Emilia mengukir rekor nasional milik gres pada sapta lomba dan dua kali rekor PON 100m lari gawang.

Sukses itu diganjar bonus dari KONI DKI senilai Rp 800 juta dan Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan. Emilia memanfaatkan bonus itu untuk membangun kos-kosan seluas 67 meter persegi yang di daerah Palmerah, Jakarta Selatan. Dia mengenalkan kos-kosan itu kepada publik pada Rabu (13/9/2017) dan dihadiri Bob Hasan, Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung.

"Pelatih aku (Ongki Fitrihariyadi) yang kasih inspirasi ini. Katanya daripada habis untuk yang tidak jelas, jadi lebih baik membangun perjuangan kos-kosan. Saya pikir sepakat banget, apalagi sebelumnya rumahnya cuma satu lantai saja dan tempatnya juga strategis. Kaprikornus pas lah," kata Emilia kepada pewarta.

"Awalnya aku beli rumah dulu. Dulu kan mengontrak Rp 25 juta, kemudian dibeli Rp 630 juta. Kemudian aku renovasi habis Rp 300 juta. Tapi, ini belum sama perabotan atau isi di dalam kosan, makanya kemarin minta dari Bapak Bob Rp 75 juta hasil dari pecah rekor. Kaprikornus gres Emil saja yang diberikan bonus ini, atlet lainnya belum," kata gadis kelahiran 20 Agustus 1995 ini.

Kosan yang dimiliki Emil terdiri dari empat kamar seluas 3x4 meter persegi. Untuk per kamarnya, Emil mematok harga Rp 1 juta. Jumlah itu sudah termasuk kemudahan Air Conditioner (AC) kamar mandi di dalam, tempat tidur, dan satu lemari pakaian. Sementara untuk listrik pakai token.

"Tadinya mau dipatok Rp 1,5 juta. Tapi mama bilang kasihan kemahalan, makanya dibentuk Rp 1 juta. Saat ini gres satu kamar yang sudah ditempati. Sisanya masih belum," ujarnya.

Selain buka perjuangan kos-kosan, mahasiswa semester sembilan jurusan pendidikan kepelatihan olahraga di Universitas Negeri Jakarta ini, ternyata juga membuka perjuangan materi masakan olahan, ibarat nugget dan minuman-minuman dingin. Untuk perjuangan ia membeli dari satu perusahan yang menjual bermacam-macam olahraga masakan dan minuman sebesar Rp 6,9 juta.

"Untuk perjuangan ini sudah jalan tiga pekan. Pilih produk masakan alasannya peluangnya lumayan. Kaprikornus orang-orang yang ingin beli nuget atau apa daripada ke supermaket, Emil jual dan lebih murah."

"Dengan perjuangan ini aku pikir cantik untuk ke depannya bagi kami, sorang atlet. Kaprikornus ada pendapatan lah dan cantik untuk memotivasi aku lebih mandiri," harap dia.

Ke depan, kata Emil, kalau ada rezeki ia ingin membeli rumah di daerah tertentu. "Belum bidik kawasannya tapi minimal yang sanggup masuk mobil," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, mengapresiasi upaya atletnya untuk membuka usaha. Menurutnya, hal ini cantik untuk memotivasi atlet lebih mandiri.


Post a Comment

 
Top